Sebagai tahapan strategis pencapaian kompetensi, kegiatan PAIKEM perlu didesain dan dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga memperoleh hasil maksimal. Berdasarkan panduan penyusunan KTSP (KTSP), kegiatan pembelajaran terdiri dari kegiatan tatap muka, kegiatan tugas terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Sekolah standar, beban belajarnya dinyatakan dalam jam pelajaran ditetapkan bahwa satu jam pelajaran tingkat SMA/SMK terdiri dari 45 menit, SMP terdiri dari 40 menit, dan untuk SD terdiri dari 35 menit tatap muka untuk Tugas Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur. Dalam hal ini guru perlu mendesain kegiatan pembelajaran tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri.
1. Kegiatan Tatap Muka
Untuk kegiatan tatap muka dilakukan dengan strategi bervariasi baik ekspositori maupun diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, tanya jawab, atau simulasi. Tapi jika sudah ada sekolah yang menerapkan sistem SKS, maka kegiatan tatap muka lebih disarankan dengan strategi ekspositori. Namun demikian tidak menutup kemungkinan menggunakan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti ceramah interaktif, presentasi, diskusi kelas, tanya jawab, atau demonstrasi.
2. Kegiatan Tugas terstruktur
Bagi sekolah yang menerapkan sistem paket, kegiatan tugas terstruktur tidak dicantumkan dalam jadwal pelajaran namun dirancang oleh guru dalam silabus maupun RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu pembelajaran dilakukan dengan strategi diskoveri inkuiri. Metode yang digunakan seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
Kegiatan tugas terstruktur merupakan kegiatan pembelajaran yang mengembangkan kemandirian belajar peserta didik, peran guru sebagai fasilitator, tutor, teman belajar. Strategi yang disarankan adalah diskoveri inkuiri dan tidak disarankan dengan strategi ekspositori. Metode yang digunakan seperti diskusi kelompok, pembelajaran kolaboratif dan kooperatif, demonstrasi, eksperimen, observasi di sekolah, ekplorasi dan kajian pustaka atau internet, atau simulasi.
3. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru. Strategi pembelajaran yang digunakan adalah diskoveri inkuiri dengan metode seperti penugasan, observasi lingkungan, atau proyek.
PAIKEM dapat diterapkan pada
pembelajaran Pembelajaran kontekstual dengan pendekatan konstruktivisme
dipandang sebagai salah satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi. Dengan lima strategi pembelajaran kontekstual
(contextual teaching and learning), yaitu relating, experiencing,
applying, cooperating, dan transferrini diharapkan peserta didik mampu
mencapai kompetensi secara maksimal.
Pemilihan strategi ekspositori dilakukan atas pertimbangan:
a. karakteristik peserta didik dengan kemandirian belum memadai;
b. sumber referensi terbatas;
c. jumlah pesera didik dalam kelas banyak;
d. alokasi waktu terbatas; dan
e. jumlah materi (tuntutan kompetensi dalam aspek pengetahuan) atau bahan banyak.
Strategi
ekspositori lebih mudah bagi guru namun kurang melibatkan aktivitas
peserta didik. Kegiatan pembelajaran berupa instruksional langsung
(direct instructional) yang dipimpin oleh guru. Metode yang digunakan
adalah ceramah atau presentasi, diskusi kelas, dan tanya jawab. Namun
demikian ceramah atau presentasi yang dilakukan secara interaktif dan
menarik dapat meningkatkan keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran.
Strategi diskoveri inkuiri
memerlukan persiapan yang sungguh-sungguh, oleh karena itu dibutuhkan
kreatifitas dan inovasi guru agar pengaturan kelas maupun waktu lebih
efektif. Kegiatan pembelajaran berbentuk Problem Based Learning yang
difasilitasi oleh guru. Strategi ini melibatkan aktivitas peseserta
didik yang tinggi. Metode yang digunakan adalah observasi, diskusi
kelompok, eksperimen, ekplorasi, simulasi, dan sebagainya.
Daftar Pustaka
Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung: TarsitoNasution. S. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Menga-jar. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, B. Hamzah. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sumber : http://www.m-edukasi.web.id/2012/01/desain-pembelajaran-paikem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar